RIngkasan Materi Brand dan Pivot Plan Untuk UKM Live Instagram @officialtda
Sabtu, 04 April 2020 Tambah Komentar
Brand dan Pivot Plan Untuk UKM
Ringkasan Materi Live Instagram @officialtda Jumat, 03 April 2020.
Apa itu Branding?
1. Your brand is a precepcions or emosion, brand itu bukan sesuatu yang nampak, akan tetapi brand itu adalah emosi
2. Brand dipelihara oleh orang selain Anda, siapa itu tentunya adalah pelanggan pelanggan Anda,
3. Relationship, pengalaman menyeluruh, hubungan antara konsumen dengan Anda atau brand Anda
Karena brand adalah emosi maka yang harus kita bangun adalah bagaimana memikat emosi konsumen ke kita.
Emosi itu letaknya dibenak konsumen, otak konsumen dibagi tiga yaitu :
1. Otak yang tugasnya menolak saja
2. Otak human, yang tugasnya mencari alasan dan masuk akal atau enggak.
3. Otak mamal,
Otak pertama, tidak memutuskan apa pada pemilihan brand atau pembelian brand yang memutuskan adalah otak mamal.
Mengambil keputusan untuk membeli brand Anda itu dengan tiga alasan :
1. Ikatan Emosi
2. Pendekatan Memori
3. Pendekatan Habit
Kalau tiga itu Anda lakukan maka brand akan dipelihara oleh konsumen Anda,
Brand itu tentang kepercayaan, nah pada saat krisis pada saat ini, lebih suka menyebut dengan chaos “keadaan yang tidak menentu” kalau krisis itu “keadaan yang tidak stabil”.
Ciri chaos adalah tidak ada rasa percaya kepada orang lain bahkan kepada dirinya sendiri. Jadi mayoritas kita ini tidak percaya diri, mampukah kita melewati keaadaan ini. Karena keadaan ayang tidak menentu, hal ini sangat terasa sekali pada brand yang masih belum kuat.
Bagaimana kita bisa membangun emosi atau tujuan dari brand itu apa sih?
Brand itu adalah masuk kedalam evokelist, evokelist itu adalah daftar yang tiba tiba muncul di kepala Anda ketika seseorang menyebutkan tentang produk kategori / market kategori. Misal menyebut mobil langsung terbayang berbagai merek yang pertama Mercy, Bmw, dll, dan unik nya itu list nya tiap orang tidak sama.
Dan tugas kita yang pertama adalah Memasukan merek kita pada top of list, dan untuk masuk ke top of the list diperlukan dongkrak. Kalau Apple ada stevejobs, dan kalau Malang Strudel ada pengungkit yang namanya teku Wisnu dan Sam DK, pengungkit pengungkit ini menjadikan brand kita top of mind.
Top of mind ini posisinya brand heaven apapun yang anda jual dibawah brand anda pasti akan laku contohnya hello Kitty, dan Apple.
Jadi begitu chaos tang ambruk pertama kali adalah pasar, yang dulunya besar sekarang menjadi kecil, logikanya bagi kita yang sudah mendapat market sale 10% didalam pasar 100% maka ketika pasar mengecil ia masih mendapat 5% dari pasar 50%.
Bagaimana yang harus kita lakukan ketika pasar itu mengecil kita tetap bertahan 10% sehingga ketika pasar sudah kembali 100% kita mendapatkan 20% dan bertahan di 20%. Karena 10% dari 100% adalah 20% dari 50%.
Justru kondisi seperti ini adalah kesempatan kita untuk menaikkan market sale karena pasar mengecil dan para penjual pada tiarap.
Lalu bagaimana cara kita bertahan di 20%? Jawaban nya adalah brand, karena yang mengecil adalah pasar nya, bukan otak konsumen. Oleh karenanya meskipun chaos seperti ini, tetaplah membangun BRAND!!
Bagaimana caranya untuk UKM?
Sebetulnya membangun brand yang paling mudah adalah lewat story, “people don’t buy product or service, people buy connectiont, relationt, story and magic.
Kalau bicara relations, story urusan brand, kalau magic urusan ANDA!!
Marketing membawa masuk orang datang, tapi operations yang membuat orang kembali ke Anda. Brand tidak bisa memberikan magic, magic hanya bisa dilakukan oleh operations, selalu lakukan maintenance bahwa brand Anda selalu di evokelist konsumen.
PIVOT
Kita harus mengenali posisi kita, misalnya malang studel bisnis utama nya kategori oleh oleh, DNA nya Malang, Core Value jajanan malang, yang lagi laku sekarang apa? “Masker”, masker kalau di beri merk, merk nya apa ? “Malang Strudel”? Kenapa ? karena ketika dipakai orang, itu billboard berjalan. Kalau kuliner, pivot ke delivery karena dine in sudah dilarang.
3 Hal Kesalahan Membangun Brand
1. Menjanjikan sesuatu yang tidak dapat di deliver
2. Tidak membangun corporate culture
3. Tidak Konsisten
Jika ada kekurangan atau kesalahan penulisan dalam ringkasan materi malam ini mohon di bantu koreksi dan dibenahi.
Terimakasih
Salam Kolaborasi
Narasumber
Subiakto Priosoedarsono
- Pakar Brand
Moderator
Sam DK
- Presiden TDA 6.0
Created
Ardanita W
Belum ada Komentar
Posting Komentar